Oleh: UKM_Bahasa
STIM Harus Tau!!
Hallo sobat STIM!!
Kalian pernah ga sih ngerasa lagi banyak pikiran yang cuman muter-muter nggak jelas, akhirnya mood berantakan dan males mau ngapa-ngapain malah rebahan doang jadinya? Itu namanya kalian lagi overthinking. Hah apa itu overthinking?? Yuk kita bahas apa itu Overthinking.
Overthinking disebut juga (Physiological Disorder) atau gangguan kepribadian. Terlalu banyak berpikir adalah lingkaran yang tidak produktif dari proses berpikir yang padahal itu sama sekali nggak penting atau belum saatnya dipikirin. Overthinking itu gak menghasilkan kepastian atau validasi sama apa yang ada di dalam pikiran. Seringnya, overthinking jadi gak terkontrol malah menyebabkan gejala kecemasan. Kalian kalo lagi kepikiran sesuatu jadi cemas nggak sih? Bisa jadi itu efek dari keseringan mikir tuh!!
Baru-baru ini overthinking telah menjadi trend di kalangan para remaja dan orang-orang karir pada umumnya. Menurut survey dari salah satu Universitas Katolik di Indonesia, 72% yang mengalami adalah perempuan. Kok bisa sih? Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya overthinking seperti tidak bisanya seseorang mengendalikan pikirannya, gangguan mental, pekerjaan, fisik, faktor keluarga dan lingkungan, teman, dan lain-lain.
Nah gimana nih islam menanggapi fenomena overthinking ini? Overthinking yang terjadi di kalangan pemuda muslim hari ini ternyata nggak jauh dari persoalan pribadi, cenderung seperti ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan seperti takut nggak lulus sekolah, takut dibilang nggak cantik, takut pasangannya selingkuh, takut berumah tangga, takut mengalami trauma dan lain-lain. Kalian termasuk juga nggak nih? Apalagi umur seusia kita gini sering banget ngerasa overthinking, ngerasa sendiri, nggak punya temen. Umumnya pengaruh overthinking ini dari banyaknya media sosial yang menampilkan sisi keberhasilan seseorang, juga dari perkataan orang sekitarnya yang menganggap diri kita tidak berharga. Padahal Allah SWT. Sudah menjelaskan bahwa manusia adalah sebaik-baik ciptaanNya, apapun yang Allah ciptakan pasti Allah kasih hikmah didalamnya, seperti Firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah : 216 yang artinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Perilaku seperti contoh diatas menyebabkan seseorang menjadi lebih stress, menjadi pendiam dan sibuk memikirkan sesuatu yang kita sendiri tidak tahu kedepannya seperti apa. Coba deh kita pikir lagi, sama aja kita tuh kayak seseorang yang nggak meyakini adanya Allah SWT dalam kehidupan nggak sih?, hidupnya jadi bukan berorientasi pada akhirat, hanya memikirkan dunia, nggak percaya adanya dzat yang mengatur kehidupan, padahal nih yaa, Allah SWT. sendiri yang bilang kalo Allah akan menjamin setiap rezeki dari seluruh manusia. Jadi, sebenarnya apasih yang harus kita khawatirkan?.
Yuk kita kaji ulang lagi, kalo seseorang itu berfikir secara positif maka perilaku yang dihasilkan pun positif, dan untuk bisa menilai positif maka kita harus bisa menilai sesuatu kejadian secara positif, disitulah konsep khusnudzon (berprasangka baik) bekerja. Maka sebaiknya generasi muslim ini mengatur mindset yang baik untuk dirinya, bagaimana bertumbuh di setiap harinya, dan bagaimana kita bisa ikut memajukan islam. Kita ambil contoh Muhammad Al-Fatih yang menaklukkan Konstantinopel. Bahkan sejak dari dia umur 6 tahun, sudah ditanamkan pikirannya bahwa suatu saat dia akan membebaskan konstantinopel itu. Maka dengan izin Allah SWT beliau membebaskan pada umur 21 tahun!! Luar biasa bukan!! Itulah dampak dari mindset positif yang dia bina setiap harinya, nggak kebanyakan overthinking kayak kamu sekarang, hehe.
Maka sudah seharusnya pemikiran positif ini selalu kita tanamkan dalam apapun kegiatan. Sesuai dengan hadits qudsi dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda “Allah SWT berfirman sebagai berikut: Aku selalu menuruti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkan kebaikan.” Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai pemuda muslim berpegang teguh bahwa Allah SWT yang akan memberi kita rasa aman dan nyaman. Selagi kita masih bisa beribadah di dunia maka kecemasan dan kekhawatiran itu sebaiknya kita tinggalkan.
Lalu, gimana sih agar kita terhindar dari overthinking yang tidak bermanfaat? Ada banyak cara yang bisa kita lakukan, yaitu: pertama, yakinlah bahwa selalu ada Allah SWT di dekat kita, selalu berfikir positif atas apa kejadian yang sedang menimpa kita dan yakin bahwa apa yang kita alami ada hikmah yang belum kita ketahui hari ini, melakukan kegiatan yang bermanfaat, jangan sampai waktu kita kosong diisi dengan scroll sosial media yang tidak bermanfaat, menghilangkan pikiran-pikiran buruk dan yakin bahwa masa depan itu masih milik Allah SWT sedangkan tugas kita sebagai manusia hanya berusaha, menelaah salah satu figure atau orang-orang hebat yang dengan cara mereka sendiri bisa mengatasi overthinking, sharing bersama teman atau guru tentang masa depan yang bisa kita usahakan, selebihnya selalu libatkan Allah SWT dalam setiap aktivitas kita.
Semoga kita sebagai pemuda muslim selalu berkhusnudzon atas takdir yang Allah SWT berikan kepada kita, apapun yang Allah SWT beri untuk kita, maka itulah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.
Wallahua’lam bishowab.
Penulis:
Annisa Zahra Kurnia Sari
OVERTHINKING MAKE ME MOODSWING
By: Languange_Section
STIM Must Know!!
Hello STIM Friends!!
Have you ever felt that you have a lot of thoughts that are just going around and around and not being clear, in the end the mood is messy and you don’t want to do anything but just lie down? That’s you get overthinking. Huh, what is overthinking?? Let’s discuss what overthinking is!
Overthinking is also called (Physiological Disorder) or personality disorder. Thinking too much is an unproductive circle of thought processes that are not important at all or it’s not time to think about it. Overthinking doesn’t produce certainty or validation of what’s on your mind. Often, overthinking becomes uncontrollable and causes symptoms of anxiety. Do you worry about something when you think about it? Maybe it’s the effect of too much thinking!!
Recently overthinking has become a trend among teenagers and career people in general. According to a survey from a Catholic university in Indonesia, 72% of those who experience it are women. How come? There are many factors that influence overthinking, such as not being able to control one’s thoughts, mental disorders, work, physical, family and environmental factors, friends, and others.
So, how does Islam respond to this overthinking phenomenon? Overthinking that is happening among Muslim youths today is not far from personal issues, tending to be excessive fear and worry such as fear of not graduating from school, fear of being called not beautiful, fear of having an affair with a partner, fear of being married, fear of experiencing trauma and so on. Are you included too? Especially at our age, we often feel overthinking, feel alone, don’t have friends. Generally, the influence of this overthinking comes from the many social media that display the success side of a person, as well as from the words of people around us who consider ourselves worthless. Even though Allah SWT. It has been explained that humans are the best of His creation, whatever God creates, God must love wisdom in it, as the Word of God in Q.S. Al-Baqarah: 216 which means “Perhaps you hate something, even though it is very good for you, and maybe (also) you like something, even though it is very bad for you; Allah knows, while you do not know.”
Behavior like the example above causes a person to become more stressed, become quiet and busy thinking about something that we ourselves don’t know what will happen in the future. Let’s think about it again, we’re just like someone who doesn’t believe in the existence of Allah SWT in life, doesn’t his life become oriented towards the afterlife, only thinks about the world, doesn’t believe in a substance that governs life, even though this is Allah SWT. himself who said that Allah will guarantee every sustenance from all human beings. So, what do we really have to worry about?.
Let’s review it again, if someone thinks positively then the resulting behavior will be positive, and to be able to judge positively then we must be able to evaluate something that happened positively, that’s where the concept of khusnudzon (good prejudice) works. So this generation of Muslims should set a good mindset for themselves, how to grow every day, and how we can contribute to advancing Islam. We take the example of Muhammad Al-Fatih who conquered Constantinople. Even since he was 6 years old, his mind was instilled that one day he would liberate Constantinople. So with the permission of Allah SWT he released at the age of 21!! Amazing isn’it!! That’s the impact of the positive mindset that he fosters every day, not too much overthinking like you are now, hehe.
So we should always cultivate this positive thinking in any activity. According to the hadith qudsi from Abu Hurairah r.a. The Prophet SAW said “Allah SWT said as follows: I always follow the suggestion of my servants towards Me. If he has a good opinion then he will get good.” Therefore, as young Muslims, we should firmly hold that it is Allah SWT who will give us a sense of security and comfort. As long as we can still worship in the world, then we should leave anxiety and worry behind.
Then, how do we avoid useless overthinking? There are many ways we can do this, namely: first, have faith that there is always Allah SWT near us, always think positively about what is happening to us and be sure that what we experience has wisdom that we don’t know today, carry out activities useful, don’t let our empty time be filled with social media scrolls that aren’t useful, get rid of bad thoughts and believe that the future still belongs to Allah SWT while our job as humans is just to try, examine one of the great figures or people who in their own way they can overcome overthinking, share with friends or teachers about the future that we can work on, the rest always involve Allah SWT in all of our activities.
May we as young Muslims always be grateful for the destiny that Allah SWT has given us, whatever Allah SWT gives us, then that is the form of Allah SWT’s love for His servants.
Wallahua’lam bishowab.