STIM Surakarta Hadiri Multaqo Ulama’ Nasional di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso
- 5 November 2025
- Posted by: Admin IT
- Category: SILATURAHMI
Bondowoso, 5 November 2025 — Sekolah Tinggi Islam Al Mukmin (STIM) Surakarta memperoleh kehormatan menghadiri Multaqo Ulama’ Nasional yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur, dengan tema “Mengokohkan Kepemimpinan Indonesia Masa Depan untuk Kedaulatan Bangsa dan Negara.”
Kehadiran STIM Surakarta diwakili langsung oleh Dr. Zahrodin Fanani, M.P.I., Ketua STIM Surakarta, sebagai bentuk partisipasi aktif dalam forum strategis yang mempertemukan ulama, cendekiawan, dan pemangku kebijakan nasional.
Acara yang dipusatkan di Auditorium KH. Muhammad Ma’shum, berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Oh Pondokku, dan Hymne Al-Ishlah, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, doa pembuka, serta sambutan dari Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah, K.H. Thoha Yusuf Zakariya Ma’shum, Lc.

Sebagai pembicara utama, hadir Dr. (H.C.) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M., Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia. Dalam pemaparannya, beliau menguraikan visi kebijakan pangan nasional serta keterkaitannya dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah sebagai bagian dari strategi pembangunan manusia unggul di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Selain memberikan pemikiran kebangsaan, Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan juga meresmikan penyelenggaraan perdana Multaqo Ulama’ Nasional di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, sebagai wadah sinergi antara ulama dan pemerintah dalam memperkuat arah pembangunan bangsa yang berkarakter dan berkeadaban.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan pembacaan rekomendasi hasil multaqo, doa penutup, serta ramah tamah yang mempererat silaturahmi antarulama dan peserta dari berbagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Keterlibatan STIM Surakarta dalam forum nasional ini menjadi wujud komitmen lembaga untuk memperluas jejaring keilmuan dan memperteguh sinergi antara dunia akademik dan kepemimpinan keulamaan. STIM memandang forum semacam ini sebagai langkah strategis menuju terwujudnya pendidikan tinggi Islam yang berdaya saing, berakar pada tradisi keilmuan bersanad, dan berorientasi pada kemaslahatan bangsa. (Zahfana)