STIM Surakarta Gelar Studium Generale Internasional Bersama IIUM Malaysia
- 24 September 2025
- Posted by: Admin IT
- Category: SEMINAR

Sukoharjo, 24 September 2025 – Sekolah Tinggi Islam Al-Mukmin (STIM) Surakarta kembali menorehkan langkah penting dalam perjalanan akademiknya dengan menggelar Studium Generale Internasional bertema “Arabic, Akhlaq, and Technology in Islamic Leadership.” Acara ini menghadirkan narasumber dari International Islamic University Malaysia (IIUM) dan menjadi bukti nyata komitmen STIM dalam memperluas jejaring global serta mempertegas arah internasionalisasi kampus.
Dalam sambutannya, Ketua STIM Dr. Zahrodin Fanani, M.P.I. menegaskan bahwa tahun 2025 adalah tonggak penting bagi STIM untuk tampil sebagai perguruan tinggi Islam unggul dan berdaya saing internasional. Melalui kerja sama global, khususnya dengan IIUM, STIM membangun jejaring riset dan pertukaran akademik, sekaligus meneguhkan fondasi kepemimpinan Islami berbasis bahasa Arab, akhlak, dan teknologi—tiga pilar yang bila berpadu akan melahirkan kepemimpinan autentik, bermoral, dan relevan dengan zaman.
Sesi akademik Studium Generale yang dimoderatori oleh Dr. Warsito, M.P.I. diisi dengan pemaparan materi dari dua profesor IIUM. Asst. Prof. Dr. Nur Arfifah Abdul Sabian menekankan bahwa kepemimpinan Islami mencakup lebih dari sekadar ibadah ritual, melainkan juga pengelolaan masyarakat dan pembangunan peradaban. Ia menyoroti pentingnya penguasaan bahasa Arab sebagai kunci cara pandang Islami yang autentik, akhlak mulia sebagai fondasi kepercayaan publik, serta pemanfaatan teknologi secara bijak untuk tujuan luhur seperti pendidikan, dakwah, komunikasi, dan manajemen.
Sementara itu, Prof. Dr. Suhaimi Mhd Sarif memperluas pandangan dengan menekankan nilai-nilai inti kepemimpinan Islami seperti adab, taqwa, kesabaran, ihsan, dan keadilan. Ia menegaskan bahwa pemimpin Muslim ideal adalah sosok yang mampu mengintegrasikan tradisi keilmuan Islam dengan kompetensi modern, sehingga dapat menjawab tantangan global sekaligus tetap berpijak pada identitas Islam. Menurutnya, kepemimpinan Islam sejati tidak hanya fungsional, tetapi juga transformatif: membawa kebaikan, mengayomi masyarakat, dan menghadirkan rahmat bagi seluruh alam.
Acara diakhiri dengan prosesi serah terima kenang-kenangan. Dari pihak IIUM, Prof. Suhaimi Mhd Sarif menyerahkan cenderamata kepada STIM yang diterima oleh Dr. Budi Harjo, M. Pd. Sebaliknya, dari pihak STIM, Dr. Zahrodin Fanani, M.P.I. menyerahkan kenang-kenangan kepada IIUM yang diterima langsung oleh Prof. Suhaimi Mhd Sarif. Prosesi ini berlangsung khidmat dan penuh kehangatan, menandai eratnya kerja sama akademik antara kedua institusi.
Melalui Studium Generale Internasional ini, STIM tidak hanya menghadirkan forum akademik yang bermakna, tetapi juga meneguhkan visinya menuju internasionalisasi dan transformasi kelembagaan menjadi institut Islam yang berdaya saing global, modern dalam capaian akademik, dan kokoh dalam identitas Islam. (edo)