Pembekalan KKN 2025: Optimalisasi Peran KKN STIM Surakarta dalam Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah
- 17 September 2025
- Posted by: Admin IT
- Category: KKN

Sukoharjo, 17 September 2025 – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Bagi mahasiswa, KKN tidak hanya menjadi kegiatan akademis semata, tetapi juga pengalaman emosional dan spiritual yang meninggalkan jejak mendalam dalam perjalanan hidup mereka.
STIM Surakarta sebagai institusi pendidikan tinggi berfokus pada penguatan nilai-nilai keislaman dan pengembangan karakter mahasiswa melalui KKN. Tahun ini, KKN STIM Surakarta mengusung tema:
“Optimalisasi Peran KKN STIM Surakarta dalam Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah.”

Tema tersebut tidak hanya menekankan pentingnya praktik sosial, tetapi juga menegaskan komitmen kampus untuk mendorong mahasiswa menghasilkan publikasi ilmiah sebagai wujud kontribusi nyata dalam dunia akademik.
Acara pembekalan KKN diawali dengan suasana khidmat, menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti Ust. Dr. Zahrodin Fanani, M.P.I., Ust. Dr. Kafin Jaladri, M.A., dan Usth. Lady Eka Rahmawati, Lc., M.Th.I. Mereka memberikan nasihat, motivasi, serta arahan teknis yang sarat nilai akademis, spiritual, sekaligus emosional.

Suasana Pembekalan: Dari Tilawah hingga Sambutan Inspiratif
Acara pembekalan KKN dibuka dengan pembawa acara Niwang Jati Sasongko, yang mengantarkan peserta ke dalam rangkaian kegiatan dengan tertib dan hangat.
Setelah itu, Faizal membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Momen ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah dalam KKN bukan hanya sekadar tugas kampus, melainkan ibadah yang harus dijalankan dengan niat ikhlas.

Suasana semakin syahdu ketika para mahasiswa mendengarkan pembekalan dari Ust. Dr. Zahrodin Fanani, M.P.I.. Dengan penuh ketulusan, beliau menekankan bahwa mahasiswa adalah “wajah STIM Surakarta.”
Beliau mengingatkan:
Tunjukkan identitas sebagai Muslim yang santun melalui sikap, tutur kata, dan pakaian yang sopan. Mahasiswa bukan hanya individu, tetapi juga perwakilan dari birokrasi kampus. Karena itu, perilaku dan akhlak yang ditampilkan akan mencerminkan citra STIM Surakarta di mata masyarakat. Jadilah pribadi yang ramah, mudah bergaul, dan penuh senyum agar masyarakat merasa terbantu dan dihormati.

Kisah Haru yang Menginspirasi
Dalam pembekalannya, Ust. Fanani membagikan sebuah kisah nyata yang menyentuh hati. Beliau menceritakan pengalaman seorang kepala sekolah tempat mahasiswa melaksanakan PPL. Kepala sekolah tersebut menyampaikan bahwa dari lima perguruan tinggi yang mengirim mahasiswa, hanya mahasiswa STIM Surakarta yang memberikan kesan terbaik.
Mendengar cerita itu, Ust. Fanani mengaku merasa bangga hingga meneteskan air mata bahagia. Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa STIM Surakarta mampu menunjukkan akhlak yang mulia, melebihi sekadar kewajiban akademis.
Cerita tersebut mengandung pesan mendalam: setiap kebaikan kecil yang dilakukan mahasiswa dapat meninggalkan jejak besar di hati masyarakat. Inilah sisi emosional dari KKN yang seringkali tidak tertulis dalam laporan resmi, namun menjadi amal jariyah yang bernilai di sisi Allah.

Pentingnya Kerja Sama dan Tertib Administrasi
Selain menekankan akhlak, Ust. Fanani juga menegaskan pentingnya kerja sama dalam kelompok. KKN bukan sekadar ajang individual, melainkan wadah membangun sinergi, solidaritas, dan komunikasi yang baik.
Beliau mengingatkan agar mahasiswa:
- Tertib administrasi, karena setiap catatan akan berdampak pada akreditasi kampus.
- Berkomunikasi intens dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) agar kegiatan berjalan sesuai arahan akademik.
- Menyusun laporan tertulis yang sistematis sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah.
Pesan dari Ust. Dr. Kafin Jaladri, M.A.: Integritas dan Penyegaran Lokasi KKN

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ust. Dr. Kafin Jaladri, M.A.. Beliau memberikan arahan mengenai teknis pelaksanaan KKN, termasuk pemetaan lokasi yang mengalami rotasi agar manfaat KKN menyebar lebih luas dan tidak hanya terkonsentrasi pada wilayah tertentu.
Poin penting dari beliau antara lain:
- Setiap kelompok harus menyusun rencana kegiatan yang jelas dan terukur di bawah bimbingan DPL
- Mahasiswa harus menjaga adab, etika, dan integritas, karena itulah modal utama keberhasilan pengabdian
- KKN harus mampu memperbaiki hal-hal yang belum baik di lokasi, misalnya dalam hal kebersihan, ketertiban, maupun interaksi sosial.
- Kebaikan yang dilakukan di tengah masyarakat akan kembali kepada mahasiswa sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
Beliau juga mengingatkan bahwa mahasiswa semester tujuh berada di penghujung masa studi. Karena itu, KKN harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sekaligus menjadi momentum untuk mempersiapkan diri menyelesaikan skripsi.
Informasi Teknis dari Panitia KKN

Acara kemudian dilanjutkan dengan informasi teknis dari ketua panitia KKN, Usth. Lady Eka Rahmawati, Lc., M.Th.I..
Beliau menyampaikan beberapa hal penting, di antaranya:
- Mahasiswa dapat menghubungi panitia jika ada pertanyaan atau kebutuhan teknis.
- Daftar kelompok beserta DPL dibacakan agar mahasiswa mengetahui struktur bimbingan masing-masing.
- Kedisiplinan dalam menetap di lokasi KKN merupakan indikator keberhasilan mahasiswa dalam menjalankan tanggung jawabnya.
- Setelah pelaksanaan KKN, setiap mahasiswa diwajibkan menyusun jurnal ilmiah sebagai wujud kontribusi akademik.
KKN sebagai Wajah STIM Surakarta
Melalui pembekalan ini, semakin jelas bahwa KKN bukan hanya kewajiban formalitas, tetapi juga kesempatan emas untuk:
- Membuktikan kualitas akademik dan moral mahasiswa STIM Surakarta.
- Membawa nama baik kampus di tengah masyarakat.
- Menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
- Menjadi bekal pengalaman hidup sebelum mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengabdian yang lebih luas.
Kisah kepala sekolah yang terharu atas sikap mahasiswa STIM Surakarta adalah bukti nyata bahwa perilaku mulia lebih berharga daripada sekadar pengetahuan akademik.

Dampak Positif bagi Mahasiswa dan Masyarakat
Jika dijalankan dengan optimal, KKN memberikan berbagai dampak positif:
Bagi Mahasiswa
- Meningkatkan empati sosial melalui interaksi langsung dengan masyarakat.
- Melatih kemampuan komunikasi dan kerja sama dalam tim.
- Menjadi sarana penelitian untuk skripsi maupun publikasi ilmiah.
- Meningkatkan spiritualitas dengan menebar manfaat kepada sesama.
Bagi Masyarakat
- Mendapatkan solusi dari berbagai masalah sosial melalui program mahasiswa.
- Meningkatkan pemahaman keagamaan melalui kegiatan dakwah dan bimbingan.
- Mendapatkan inovasi baru dalam bidang pendidikan, kebersihan, hingga manajemen masjid.
- Menjalin hubungan yang harmonis dengan dunia kampus.
Penutup
Pembekalan KKN STIM Surakarta tahun ini menjadi momentum berharga untuk meneguhkan komitmen mahasiswa dalam pengabdian masyarakat dan publikasi ilmiah. Pesan-pesan haru, nasihat penuh makna, serta arahan teknis yang disampaikan para narasumber telah membekali mahasiswa tidak hanya secara akademis, tetapi juga secara moral dan spiritual.
Dengan semangat kebersamaan, mahasiswa STIM Surakarta siap menjadikan KKN sebagai ajang pembuktian diri, bukan hanya sebagai akademisi, tetapi juga sebagai pribadi Muslim yang santun, bermanfaat, dan penuh integritas.
KKN bukan sekadar tugas kampus, melainkan perjalanan hidup yang akan terus diingat sepanjang masa. (azmi)