STIM Surakarta Berperan dalam International Conference on Religion and Environment di UIN Walisongo Semarang
- 12 December 2024
- Posted by: admin
- Category: SEMINAR

Semarang, 12 Desember 2024 – UIN Walisongo Semarang menggelar International Conference on Religion and Environment dengan tema “Interfaith Voices for the Environment: The Role of Religion for Sustainable Planet” pada tanggal 12 Desember 2024. Acara ini bertujuan untuk membahas peran agama dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan mengatasi krisis lingkungan yang semakin mendesak.
Acara yang berlangsung secara hibrida ini menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan internasional, termasuk Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, yang menyampaikan sambutan secara virtual melalui Zoom. Hadir pula dalam acara ini Sekjen Kemenag RI Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdani, ST., MT., dan Wakil Menteri Agama Dr. Romo H. Raden Muhammad Syafi’i, SH., M.Hum, yang hadir langsung memberikan pandangannya mengenai kontribusi agama-agama dalam menjaga kelestarian planet ini.

Selain tokoh-tokoh pemerintah, konferensi ini juga menghadirkan akademisi dan praktisi internasional yang berbagi wawasan tentang pentingnya kolaborasi lintas agama dalam melestarikan lingkungan. Di antaranya, Prof. Dr. Frans Wijsen dari Radboud University, Belanda, Jonathan D. Smith, PhD dari University of Leeds, Inggris, dan Rev. Prof. Sunshine Dulnuan dari St. Andrew Theological Seminary, Manila.
Pada kesempatan ini, Ketua STIM Surakarta, Dr. Zahrodin Fanani, M.P.I., turut memberikan kontribusi dalam sesi tanya jawab yang ditujukan kepada Dr. Phil. Dewi Candraningrum dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ia menyampaikan pentingnya pemahaman makna jihad yang lebih luas, termasuk dalam upaya melawan ketidakadilan, kedzaliman, dan dampak polusi, dengan menyoroti contoh nyata dari bencana alam akibat limbah industri di Nguter, Sukoharjo.

Acara ini juga menghasilkan Semarang Charter, sebuah deklarasi yang merumuskan komitmen bersama lintas agama dan budaya untuk menjaga bumi dan memerangi krisis lingkungan. Semarang Charter ini dibacakan oleh Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar Ali, yang menegaskan komitmen untuk menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih berkelanjutan.
Beberapa poin penting dari Semarang Charter tersebut antara lain:
- Alam adalah ciptaan Tuhan yang sakral, dan manusia adalah penjaga yang diberi amanah untuk menjaga dan merawatnya. Setiap tindakan yang merusak lingkungan adalah pelanggaran terhadap nilai-nilai keadilan, kasih, dan kasih sayang yang diajarkan oleh agama-agama kami.
- Kami menghargai keragaman tradisi dan keyakinan keagamaan di seluruh dunia, yang menjadi kekuatan untuk saling memahami dan bekerja sama dalam menjaga bumi.
- Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengatasi ancaman perubahan iklim, deforestasi, pencemaran, dan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam.
- Kami, para pemimpin agama-agama dan keyakinan, berkomitmen untuk menjalin kerja sama lintas agama, budaya, dan bangsa dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Melalui dialog, pendidikan, dan aksi nyata, kami akan memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan global.
Semarang Charter ini menjadi landasan bagi komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dengan melibatkan agama sebagai pendorong utama aksi dan solidaritas global. Acara ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak inisiatif lintas agama dalam melestarikan bumi dan memastikan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang. (azmi yudianto)